Banda Aceh – Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri sangat memperhatikan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) bagi kaum disabilitas. Kali ini untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 yang jatuh hari ini, Ditjen Dukcapil menyelenggarakan Satu Langkah untuk Kesetaraan, Layanan Adminduk untuk Semua yang dipusatkan di Taman Ismail Marjuki, selama 3 hari mulai Minggu (1/12/2024) hingga Selasa (3/12/2024).

Tidak itu saja, di hari yang sama, Tim Jemput Bola Layanan Adminduk Ditjen Dukcapil Kemendagri bersama Dinas Registrasi Kependudukan Aceh (DRKA) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh menyelenggarakan Fasilitasi Pelayanan Administrasi Penduduk Rentan pada Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Banda Aceh. Inilah kebijakan yang diambil Ditjen Dukcapil untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas mendapatkan layanan yang memadai, dan tidak tertinggal mendapatkan hak dokumen kependudukan.

Pj. Wali Kota Banda Aceh Ade Surya yang membuka secara resmi kegiatan tersebut mengaku bangga bahwa Pemkot Banda Aceh selalu berupaya memberikan pelayanan yang baik dan tidak diskriminatif kepada seluruh penduduk termasuk para penyandang disabilitas. “Komitmen kami untuk memberikan pelayanan bantuan sosial, kesehatan dan pendidikan bagi penduduk, termasuk penyandang disabilitas dapat terlaksana jika penduduk memiliki dokumen kependudukan yang tentu saja valid dan akurat,” kata Ade Surya.

Selain Pj Wali Kota, hadir juga Tim Ahli Wali Kota, Kepala Dinas Registrasi Kependudukan Aceh (DRKA) Teuku Syarbaini, Kepala Dinas Dukcapil Kota Banda Aceh Emila Sovayana, serta para camat dan keuchik setempat.

Perancana Ahli Madya Ditjen Dukcapil, Ahmad Ridwan selaku pimpinan rombongan Tim Jemput Bola Adminduk Ditjen Dukcapil menyampaikan kembali arahan Plh. Dirjen Dukcapil Handayani Ningrum. “Pada saat Rakornas di Lombok NTB, Ibu Plh. Dirjen menegaskan bahwa Ditjen Dukcapil sangat berkomitmen memberikan pelayanan adminduk kepada kelompok rentan termasuk kaum disabilitas di Indonesiah harus berjalan dengan sebaik-baiknya. Mereka harus terdata secara keseluruhan dalam big data kependudukan yang dikelola Ditjen Dukcapil,” kata Ahmad Ridwan.

Acara ini tidak sekadar seremonial saja namun sebagai wujud pelayanan yang inklusif serta mendekatkan pelayanan adminduk menjangkau penduduk berkebutuhan khusus. Selain SLB Kota Banda Aceh turut serta juga SLB Bukesra Aceh, dan SLB YPAC yang mengajak peserta didiknya untuk merekam data biometrik untuk pembuatan KTP-el dan Kartu Identitas Anak (KIA)

Acara yang dikhususkan bagi anak-anak penyandang disabilitas dimulai hari ini selama tiga hari ke depan, di dua kabupaten/kota di Provinsi Aceh, antara lain Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

“Kami memberikan layanan perekaman KTP-el, cetak KTP-el, Kartu Keluarga, KIA, akta kelahiran dan Surat Keterangan Pindah WNI kepada para pemohon,” pungkas Ahmad Ridwan.

Pada lain kesempatan Direktur Dafdukcapil Akhmad Sudirman Tavipiyono menyatakan, komitmen Ditjen Dukcapil adalah mendorong Dinas Dukcapil kabupaten/kota di seluruh Indonesia agar menyediakan fasilitas pelayanan adminduk yang sepenuhnya ramah bagi kaum difabel. “Misalnya, di lokasi kantor Dinas Dukcapil ada fasilitas kursi roda atau menyediakan fasilitas bagi orang dengan gangguan penglihatan,” cetus Direktur Tavipiyono.

Mantan Pjs Bupati Bengkalis Riau ini menegaskan bahwa pelayanan penerbitan dokumen kependudukan harus sampai kepada penyandang disabilitas tanpa diskriminasi. “Oleh karena itu layanan Adminduk yang paling efektif untuk menjangkau penduduk rentan, termasuk kaum disabilitas adalah melalui jemput bola untuk mendekatkan aksesibilitas kepada mereka.