Banda Aceh – Dinas Registrasi Kependudukan Aceh (DRKA)  menggelar Workshop Sinergi Pengembangan Inovasi Administrasi Kependudukan di Aula Kantor Dinas setempat, Rabu (16/7/2025). Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dari seluruh kabupaten/kota se-Aceh dan menghadirkan Kepala Disdukcapil Kota Banda Aceh, Emila Sovyana, sebagai salah-satu narasumber.

Dalam pemaparannya, Emila—yang akrab disapa Bu Emi—menekankan pentingnya inovasi sebagai elemen krusial dalam meningkatkan kualitas layanan publik di bidang administrasi kependudukan. “Inovasi pelayanan publik adalah terobosan, baik original maupun hasil adaptasi yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya di hadapan peserta workshop.

Menurutnya, manfaat inovasi tidak hanya mempercepat proses pelayanan, tapi juga menciptakan efisiensi, kemudahan akses, serta meningkatkan kepuasan masyarakat. “Dengan inovasi, proses menjadi lebih sederhana dan hasilnya bisa lebih maksimal,” tambahnya.

 

Emila Sovyana juga memaparkan sejumlah inovasi unggulan yang telah sukses dijalankan Disdukcapil Kota Banda Aceh melalui kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah gampong, rumah sakit, dunia usaha, komunitas masyarakat, hingga lembaga pendidikan.

Beberapa inovasi yang dipaparkan antara lain:

• Pelita Hati: Inovasi layanan integrasi akta kelahiran dan kematian dengan 19 rumah sakit dan klinik, sehingga bayi yang lahir langsung dapat membawa pulang akta kelahiran.

• SIHATI ONLINE: Layanan daring pengurusan akta kelahiran dan kematian.

• SIDARLING: Sidang keliling hasil kolaborasi dengan Pengadilan Negeri Banda Aceh untuk memudahkan proses hukum administrasi kependudukan masyarakat untuk mendapatkan akta kematian.

• GEN_TUBEL (Generasi Tujuh Belas): Perekaman KTP-el langsung di sekolah-sekolah bagi pelajar berusia 17 tahun.

• RESTART PROLANSIA BERKHAS: Pelayanan bagi lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok berkebutuhan khusus dalam pengurusan dokumen kependudukan di mana petugas langsung datang ke rumah mereka data KTP-Elektronik.

• SIDATIN (Sistem Informasi Data Pengantin): Pembaruan otomatis data kependudukan bagi pengantin dan langsung mendapatkan status baru di dokumen Adminduk setelah pernikahan.

• Ceria KIA: Kerjasama dengan PAUD/TK dalam penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA).

• KIA Berkah: Program diskon menarik dari mitra usaha bagi anak-anak yang menunjukkan KIA.

• E-Antrian: Sistem antrean online yang memudahkan masyarakat menentukan waktu layanan sesuai kebutuhan.

• E-Survey: Platform umpan balik layanan publik yang dimonitor langsung oleh kepala dinas.

Dengan deretan inovasi tersebut, Disdukcapil Banda Aceh berhasil meraih berbagai penghargaan nasional. Salah satunya, penilaian kinerja Kadisdukcapil se-Indonesia Semester II Tahun 2024, di mana Banda Aceh dinobatkan sebagai yang terbaik dengan nilai kategori “Sangat Baik” (nilai 90).

Kegiatan workshop ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi dan replikasi inovasi antar daerah dalam pelayanan administrasi kependudukan di Aceh. Emila Sovyana menutup paparannya dengan mengajak seluruh Disdukcapil di Aceh untuk terus berinovasi demi pelayanan publik yang semakin berkualitas, cepat dan semakin mudah diakses masyarakat.[]