Banda Aceh – Senin (17/11/2025) siang, suasana di Jalan Cermai Lambaro Skep tampak seperti biasa saja. Namun bagi Yanti, hari itu terasa berbeda. Ia tak menyangka permohonan perekaman KTP-el untuk ibundanya yang sakit dan sulit dibawa keluar rumah akan ditindaklanjuti begitu cepat.
Hanya beberapa hari setelah ia mengajukan permohonan, sebuah mobil Disdukcapil Kota Banda Aceh berhenti di depan rumahnya. Turun dari kendaraan tersebut Kepala Disdukcapil, Heru Triwijanarko, bersama beberapa petugas yang membawa perangkat perekaman.
“Saya benar-benar terkejut karena Pak Kadis ikut turun langsung,” ujar Yanti, tersenyum bangga. “Saya tidak perlu repot membawa ibu ke kantor, cukup menunggu di rumah, petugas datang lengkap dengan peralatannya.”
Begitu memasuki rumah, para petugas langsung mengatur peralatan yang mereka bawa, yakni kamera, pemindai sidik jari, laptop, dan perlengkapan lainnya. Yanti memperhatikan bagaimana prosesnya berjalan cepat, rapi, dan tanpa kerumitan.
“Tidak sampai 30 menit, semuanya selesai. Besoknya saya sudah bisa mengambil KTP ibu saya. Layanannya cepat sekali,” katanya. Ia menyebut layanan Jemput Bola Disdukcapil bukan hanya memudahkan, tapi juga meringankan karena diberikan sepenuhnya gratis.
Sementara di Batoh, suasana haru juga dirasakan Rospita. Kakaknya, seorang warga berkebutuhan khusus, tak pernah mudah diajak keluar rumah. Namun pagi itu, kekhawatiran itu seketika sirna saat tim Disdukcapil datang langsung ke kediamannya.

“Sangat membantu. Kami tidak perlu repot ke kantor,” ucapnya singkat, namun sorot matanya menunjukkan rasa lega yang mendalam.
Di Lamlagang, seorang ayah yang merawat anak penyandang autisme merasakan hal serupa. Mengurus dokumen kependudukan sering kali menjadi beban tersendiri baginya, apalagi jika harus membawa anaknya yang mudah cemas dalam keramaian. Namun ketika mendengar layanan RESTART PRO-LANSIA BERKHAS bisa dilakukan dari rumah, ia pun mencoba mengajukan permohonan.
“Responnya cepat sekali. Hanya hitungan hari, petugas datang langsung, prosesnya mudah. Sangat membantu keluarga seperti kami,” ujarnya bersyukur.
Dalam satu hari itu, tim Disdukcapil menyambangi empat rumah warga di berbagai lokasi di Banda Aceh. Semuanya adalah warga berkebutuhan khusus, mereka yang secara fisik tidak memungkinkan datang langsung ke kantor untuk mengurus KTP.
Dengan membawa perangkat lengkap dari pintu ke pintu, petugas memastikan setiap warga tetap memiliki hak yang sama untuk mendapatkan identitas kependudukan.
