Kuala Simpang – Kepedulian Pemerintah Kota Banda Aceh terhadap masyarakat terdampak banjir di Aceh Tamiang diwujudkan melalui aksi kemanusiaan bertajuk “Banda Aceh Peduli”. Pada Sabtu (21/12/2025), sekitar 411 relawan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Banda Aceh tiba di Kuala Simpang untuk menyalurkan bantuan sekaligus melaksanakan bakti sosial.
Aksi kemanusiaan tersebut diawali dengan apel bersama di Halaman Kantor Bupati Aceh Tamiang. Usai apel, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, secara simbolis menyerahkan berbagai bantuan kepada Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi. Bantuan yang didatangkan dari Banda Aceh itu terdiri dari empat truk, berisi bahan pokok, pakaian layak pakai, obat-obatan, perlengkapan bayi, kebutuhan perempuan, serta berbagai bantuan lainnya untuk warga terdampak banjir di kabupaten yang sering disebut Bumi Sedia tersebut.
Setelah prosesi penyerahan bantuan, Illiza secara resmi melepas 411 relawan Pemko Banda Aceh untuk terjun langsung ke lokasi terdampak banjir. Para relawan yang berasal dari berbagai OPD dan mahasiswa yang dikomandoi DLHK3 tersebut langsung menyebar untuk melaksanakan kegiatan bakti sosial.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banda Aceh turut ambil bagian dalam aksi tersebut. Kepala Disdukcapil, Heru Triwijanarko, bersama sejumlah staf bergabung dengan relawan lainnya membersihkan Masjid Al Chairiyah di Kampung Kota, Kuala Simpang.

Masjid tersebut diketahui terdampak cukup parah akibat banjir, sehingga tidak dapat digunakan oleh warga untuk beribadah. Bersama tim dari DLHK3, Damkar, PUPR, Dinas Perhubungan, Diskominfo, Bappeda serta OPD lainnya, para relawan bahu-membahu membersihkan lumpur yang menggenang cukup tinggi di area masjid. Berkat kerja sama tersebut, Masjid Al Chairiyah akhirnya kembali bersih dan dapat digunakan, bahkan menjadi tempat pelaksanaan salat Zuhur berjamaah oleh para relawan.
Pada sore harinya, ba’da Ashar, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal bersama Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah meninjau langsung proses pembersihan masjid. Keduanya menyempatkan diri menyapa warga sekitar sekaligus menyerahkan sejumlah bantuan tambahan kepada masyarakat setempat.
Aksi “Banda Aceh Peduli” sendiri digelar selama dua hari di Aceh Tamiang. Selain fokus pada pembersihan fasilitas umum, Pemko Banda Aceh juga mengikutsertakan personel dari Dinas Pendidikan dalam program trauma healing. Program ini ditujukan khusus bagi anak-anak korban banjir, dengan kegiatan yang bersifat edukatif dan rekreatif, seperti bermain bersama, bercerita, serta aktivitas kreatif lainnya. Tujuannya adalah membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak agar kembali ceria dan tidak larut dalam trauma pasca bencana.
Melalui aksi ini, Pemko Banda Aceh berharap kehadiran para relawan tidak hanya meringankan beban masyarakat secara fisik, tetapi juga memberikan dukungan moril bagi warga Aceh Tamiang yang tengah bangkit dari dampak banjir.
