Sydney, Australia — Semangat pelayanan publik yang inklusif dan menjangkau seluruh warga negara, tak terbatas oleh batas geografis, kembali ditunjukkan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri. Untuk memperluas akses layanan administrasi kependudukan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri, Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi melakukan kunjungan kerja ke Sydney, Australia, pada 11–14 November 2025.
Kunjungan ini turut didampingi oleh Direktur PIAK Muhammad Nuh Al Azhar, Ketua Tim Kerja Identitas Penduduk dan Penduduk Rentan Adminduk, Ahmad Ridwan, dan Ketua Tim Pengembangan Sistem dan Aplikasi PIAK, A.T. Firdaus.
Hari Pertama: Sambutan Hangat di KJRI Sydney
Langit cerah Sydney menyambut kedatangan delegasi Dukcapil di Bandara Kingsford Smith pada Selasa (11/11/2025). Hari pertama dilakukan dengan kunjungan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney.
Giat awal ini untuk koordinasi dan pengecekan lokasi kegiatan yang akan dilakukan pada Kamis esok harinya. Koordinasi terkait perkiraan jumlah peserta, pertanyaan-pertanyaan awal dari diaspora Indonesia dan kasus-kasus berkaitan dengan peristiwa penting yang selama ini diterima KJRI sebagai bagian dari pelayanan sehari-hari.
Layanan Adminduk Menjangkau Diaspora: Sosialisasi dan Peluncuran Layanan Adminduk
Hari kedua, Kamis (13/11/2025) bergulir di KJRI Sydney lagi. Kali ini di sana, mereka disambut hangat oleh Konsul Jenderal RI, Pendekar Muda Leonard Sondakh, yang menyambut dengan senyum ramah dan semangat kolaboratif.
Suasana penuh keakraban mewarnai pertemuan tersebut. Dalam penyampaiannya, Konjen Leonard berterimakasih banyak dan rasa hormat yang tinggi atas perkenan Dirjen Dukcapil datang langsung ke Sydney untuk menjawab undangan KJRI Sydney dan sebagai bentuk “jemput bola” luar negeri.
Dirjen Teguh Setyabudi menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Dukcapil dan KJRI Sydeney dalam menghadirkan layanan Adminduk bagi WNI di Australia. “Kehadiran Dukcapil di Sydney adalah wujud nyata komitmen negara dalam memberikan pelayanan identitas kependudukan yang inklusif dan menjangkau seluruh warga, di mana pun mereka berada. Kami ingin memastikan bahwa hak-hak sipil WNI tetap terlindungi meski berada jauh dari tanah air,” ujar Teguh.
Direktur PIAK Muhammad Nuh Al Azhar menambahkan bahwa layanan yang dibawa ke Sydney telah dirancang dengan pendekatan digital dan integratif. “Kami membawa sistem layanan yang terintegrasi dan berbasis digital, sehingga WNI di luar negeri dapat memperoleh dokumen kependudukan secara cepat, akurat, dan aman. Ini adalah bagian dari transformasi pelayanan publik yang berkeadilan,” jelas Nuh.
Konjen Leonard Sondakh menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan komitmen KJRI untuk mendukung penuh pelaksanaan layanan. “Layanan Adminduk yang diberikan Dukcapil sangat membantu WNI di Sydney, terutama dalam hal legalitas dokumen dan akses terhadap hak-hak sipil. Kami di KJRI siap mendukung penuh agar pelayanan ini berjalan optimal dan berkelanjutan,” tuturnya.
Hari itu menjadi hari yang sibuk namun penuh semangat. Bertempat di ruang pelayanan KJRI, tim Dukcapil membuka loket layanan Adminduk yang difasilitasi oleh Asep Firdaus dari Dit. PIAK.
WNI dari berbagai latar belakang dan usia tampak antusias mengantre untuk mendapatkan layanan kependudukan. Kegiatan ini dilakukan di sela-sela penjelasan-penjelasan dari Pejabat Dukcapil, Tim KJRI dan tanya jawab dari penduduk sebagai peserta.

Dirjen Teguh yang turut memantau langsung proses pelayanan menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa setiap WNI, termasuk yang berada di luar negeri, memiliki akses terhadap dokumen kependudukan yang sah dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan administratif dan hukum. Ini adalah bentuk kehadiran negara yang konkret,” tegasnya.
Dirjen Teguh Setyabudi memimpin kegiatan sosialisasi Pelindungan WNI dan bersama Konjen Pendekar Muda secara resmi meluncurkan layanan Adminduk untuk diaspora Indonesia di Australia. Bertempat di aula KJRI Sydney, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan komunitas WNI, staf KJRI, serta tim teknis Dukcapil.
Suasana berlangsung hangat dan interaktif. Dirjen Teguh menyampaikan bahwa kehadiran layanan ini bukan sekadar urusan teknis, melainkan bentuk nyata kehadiran negara dalam kehidupan warganya di luar negeri. “Kami ingin memastikan bahwa negara tidak hanya hadir saat warga mengalami kesulitan, tetapi juga proaktif dalam memberikan kemudahan. Layanan Adminduk ini adalah jembatan antara identitas dan hak-hak sipil, yang harus tetap utuh meski jarak memisahkan,” ujar Teguh.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan perwakilan luar negeri dalam mewujudkan pelayanan publik yang inklusif dan berkelanjutan. “Kami berterima kasih atas dukungan KJRI Sydney dan Kementerian Luar Negeri. Sinergi ini adalah modal utama dalam menghadirkan pelayanan yang tidak hanya cepat dan akurat, tetapi juga manusiawi dan berkeadilan,” tambahnya.
Layanan yang diberikan meliputi perekaman biometrik KTP-el (sidik jari, iris mata, dan foto), pencetakan KTP-el bagi yang rusak atau hilang, pembuatan Nomor Induk Tunggal (NIT) bagi yang belum memiliki NIK, serta aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Juga termasuk informasi berkaitan akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan dan berbagai hal kedukcapilan lainnya. Pula berkaitan dengan keimigrasian seperti passport dan lainnya.
Lebih kurang 50 orang peserta hadir dalam kegiatan produktif sekaligus hangat dan akrab ini.
Walhasil kegiatan ini menjadi penanda penting bahwa transformasi digital dan semangat pelayanan publik telah menjangkau diaspora Indonesia, memperkuat ikatan antara negara dan warganya di luar negeri
